KARYA
TULIS ILMIAH
Upaya
Meningkatkan Kepedulian terhadap Kelestarian
Lingkungan
disekitar melalui Pemilahan Sampah Mandiri
KABUPATEN
SIDOARJO
TAHUN
2017
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Upaya
Meningkatkan Kepedulian terhadap Kelestarian
Lingkungan
disekitar melalui Pemilahan Sampah Mandiri
Oleh :
Sidoarjo,
11 Juli 2017
Menyetujui
Kepala Madrasah Aliyah (MA)
Al-Fudlola’ Pembimbing
Dra. Hj. Eli Nurochmawati, M.Pd Kafi Muslihuddin, S.Pd
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dampak buruk dari sampah sangat membuat manusia
merasakan kecewa terhadap perbuatan mereka sendiri, banyaknya dampak buruk dari
sampah membuat manusia sadar akan kesalahan perbuatannya terhadap lingkungan
yang seharusnya terjaga. Walaupun dampak yang besar telah dirasakan akan tetapi
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan tidak ada sama
sekali, mungkin manusia ini menunggu dampak buruk ini menimpa dirinya sehingga
benar-benar membuat manusia sadar akan kesalahannya.
Hampir
semua aktivitas yang dijalankan manusia pada akhirnya bermuara pada
meninggalkan bekas atau sisa kegiatan yang berupa sampah. Mulai dari kegiatan
rumah tangga seperti memasak, hingga perbaikan rumah, penggunaan produk-produk
seperti produk mandi, makan dan lain sebagainya. Sehingga manusia adalah penghasil sampah yang utama,
dan jika pengelolaannya diabaikan, maka sampah akan menimbulkan permasalahan
lingkungan yang serius. Sehingga kesadaran manusia akan sampah sangat penting
artinya untuk memberikan sumbangan pada kelestarian lingkungan dan hidup
manusia sendiri.
Penelitian
ini akan membahas pentingnya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup,
pentingnya kesadaran pengelolaan sampah rumah tangga melalui pemilahan sampah
mandiri, serta sumbangan pemilahan sampah mandiri bagi kelestarian lingkungan hidup
agar terciptanya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan, dan
tujuan utama penulis yaitu terwujudnya kebersihan masyarakat Sidoarjo sehingga
masyarakat merasakan ketenangan hidup, tidak hidup dalam ancaman dari dampak buruk sampah,
tidak merasa gelisah atau takut terhadap dampak buruk sampah.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah :
1.
Bagaimana mengelola sampah secara madiri?
2.
Bagaimana upaya meningkatkan kepedulian
terhadap sampah?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari kegiatan ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui berbagai upaya
mengelola sampah secara madiri.
2. Untuk mengetahui berbagai cara
upaya meningkatkan kepedulian terhadap sampah.
D.
Manfaat Penelitian
1. Membangkitkan kesadaran masyakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap keadaan
lingkungan.
3. Terciptanya kelestarian lingkungan hidup dan terwujudnya
kebersihan masyarakat Sidoarjo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pentingnya Kepedulian terhadap Kelestarian
Lingkungan Hidup
Menurut
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkanperikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur
Hayati (biotik) : yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2. Unsur
Sosial Budaya : yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
3. Unsur
Fisik (abiotik) : yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak
hidup, seperti tanah, air, udara, iklim dan lain-lain.
Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Karena kehidupan di muka bumi akan berlangsung secara wajar
jika lingkungan fisik tetap terjaga keseimbangannya. Kerusakan lingkungan fisik
akan mengakibatkan banyak bencana yang dapat mengancam keselamatan manusia
seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, perubahan musim yang tidak teratur,
dan munculnya berbagai penyakit. Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk
kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Kerusakan
lingkungan hidup akibat peristiwa alam seperti: letusan gunung berapi,
gempa
bumi, angin puting beliung
2. Kerusakan
lingkungan hidup karena faktor manusia
Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitarnya sesuaidengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Beberapa
upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup antara lain: pelestarian tanah dan pelestarian udara, salah satunya dengan
kepedulian terhadap pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri.
B.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Pemilahan
Sampah Mandiri
Sering
tidak kita sadari bahwa sampah yang kita hasilkan dalam kegiatan hidup sehari-hari
dapat menimbulkan permasalahan yang serius terhadap kelestarian lingkungan.
Karena sampah tersebut memakan waktu yang cukup lama untuk dapat hancur atau
bahkan sama sekali tidak dapat hancur. Tabel berikut ini menggambarkan perbandingan
lamanya sampah organik dan non-organik hancur:
Lebih
lanjut dikemukakan Apriadji bahwa pembuangan sampah terangkai dari 3
kegiatan
sebagai berikut:
1. Penampungan sampah
(refuse storage)
2. Pengumpulan sampah
(refuse collection)
3. Pembuangan sampah
(refuse disposal)
Untuk
pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1. Pembakaran sampah
(inceneration): merupakan pembakaran sampah yang dilakukan
di tempat tertutup dengan mesin dan
peralatan yang khusus dirancang untuk
pembakaran sampah.
2. Penumpukan (
dumping): merupakan penumpukan sampah di atas tanah terbuka
begitu saja tanpa ada perlakuan.
3. Penimbunan berlapis
( sanitary landfill): merupakan penimbunan sampah dengan
tanah, sampah ditimbun secara berlapis
sehingga tidak ada sampah yang tampak di
permukaan tanah.
4. Pengomposan
(composting) : merupakan pemanfaatan sampah organik menjadi bahan
kompos.
Pemilahan
dapat dimaknai sebagai upaya untuk memisahkan sekumpulan dari
"sesuatu"
yang sifatnya heterogen menurut jenis atau kelompoknya sehingga menjadi
beberapa
golongan yang sifatnya homogen. Sampah rumah tangga adalah segala sesuatu
baik
berupa bahan atau benda yang sudah tidak mempunyai nilai lagi. Dengan demikian
pemilahan
sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah
sejak
dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang
diawali
dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga
pembuangan,
melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan,
sehingga
dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu lingkungan
bebas
sampah.
C.
Sumbangan Pemilahan Sampah Mandiri bagi Kelestarian
Lingkungan Hidup.
Setiap
hari manusia menghasilkan sampah baik yang merupakan sampah rumah
tangga
maupun sampah industri yang bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Sampah
jika
tidak diurus dan dikelola dengan baik dapat menyebabkan masalah lingkungan yang
sangat
merugikan. Sampah yang menumpuk dan membusuk dapat menjadi sarang kuman
dan
binatang yang dapat mengganggu kesehatan manusia baik badan maupun jiwa, serta
mengganggu
estetika lingkungan karena terkontaminasi.
Hal
tersebut juga semakin menimbulkan masalah, karena kesadaran masyarakat
tentang
pengelolaan sampah masih sangat rendah. Sebagai contoh, masyarakat hampir
tidak
pernah memikirkan jenis-jenis sampah dan bagaimana pengelolaannya yaitu
mencampurkan
saja semua sampah organik dan non-organik menjadi satu. Sehingga
pembusukan
yang terjadi pun tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Sampah organik
tidak
akan bermasalah karena dia akan terdaur ulang dengan alam. Sedangkan sampah
non-organik
membutuhkan ribuan tahun untuk menetralisirkannya. Semakin banyak
bertumpuk
kertas, plastik, karet dan bahan non-organik lainnya, semakin riskan bumi kita
terjaga
kelestariannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
Dalam penelitian ini
digunakan Metodologi dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik
alami (natural setting) sebagai
sumber data lansung, deskriptif, proses dan hasil lebih dipentingkan, analisis
dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif dan
makna merupakan hal yang esensial.
Dalam hal ini
penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus (case study), yaitu: suatu penelitian yang dilakukan untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan
interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat.
B. Kerangka Kegiatan Penelitian
Melakukan pemantapan kepada masyarakat sebagai berikut:
a. Pemberian wawasan dan Sosialisasi melalui brosur tentang kepedulian pada
sampah
b. Kegiatan mengelola sampah secara mandiri
C. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Metode dalam
pelaksanaan penelitian
No
|
Kegiatan
|
Metode
|
Keterangan
|
1
|
Pemberian wawasan dan Sosialisasi
melalui brosur tentang kepedulian pada sampah
|
Presentasi, tanya jawab
|
Masyarakat sekitar
|
2
|
Kegiatan mengelola sampah secara mandiri
|
Observasi
|
Masyarakat sekitar
|
D. Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini di laksanakan di lingkungan sekitar masyarakat Kab. Sidoarjo.
E. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan ini
dengan akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan program
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
NO
|
KEGIATAN
|
Juni
Mingggu ke-
|
Juli
Mingggu ke-
|
||
3
|
4
|
1
|
2
|
||
1
|
Studi pendahuluan
|
|
|
|
|
2
|
Pemberian
wawasan dan Sosialisasi melalui brosur tentang kepedulian
pada sampah
|
|
|
|
|
3
|
Kegiatan mengelola sampah secara mandiri
|
|
|
|
|
4
|
Laporan hasil kajian
|
|
|
|
|
F. Obyek
Penelitian
Peserta dalam kajian ini yaitu masyarakat di
lingkungan Kab. Sidoarjo.
G. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu :
- Wawancara
- Teknik Observasi
- Tehnik Dokumentasi
H. Analisis Data
Setelah semua data
terkumpul, maka langka berikutnya adalah pengelolahan dan analisa data.
Analisis data dalam kasus ini menggunakan analisis data kualitatif, maka dalam
analisis data selama di lapangan peneliti
menggunakan model spradley, yaitu teknik
analisa data yang di sesuaikan dengan tahapan dalam penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
Pelaksanaan kajian kegiatan
ini tujuannya membangkitkan kesadaran masyakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan terwujudnya
kebersihan masyarakat Sidoarjo ada dalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan
tersebut dimulai dengan perencanaan, pemberian materi dan sosialisasi, observasi,
evaluasi dan laporan.
1.
Pendahuluan atau Perencanaan
Pada pendahuluan kajian ini
yaitu sosialisasi pada masyarakat untuk peduli dan melakukan pemilihan pada
sampah. Selain itu agar melestarikan dan menjaga lingkungan.
2.
Pemberian Wawasan dan Kegiatan Sosialisasi
Tidak semua masyarakat peduli
terhadap lingkungan. Maka peneliti memberikan penjelasan atau wawasan pada
masyarakat tentang dampak sampah dan cara pemilahan sampah dengan baik.
3. Kegiatan mengelola sampah
secara mandiri
Dalam tahap ini melihat kegiatan masyarakat
peduli terhadap lingkungan dan mengelolah sampah dengan baik. Selain itu
peneliti juga memberikan contoh kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Tujuan kegiatan
adalah untuk melakukan observasi atau mencatat beberapa kegiatan masyarakat
kepedulian lingkungan dan mengelola sampah.
4.
Laporan hasil kajian
Hasil kegiatan mulai
dari perencanaan sampai evaluasi yaitu berupa draft laporan akhir kajian.
Pelaksanaan program telah melewati
beberapa tahapan. Dimana masing-masing tahapan tersebut mempengaruhi terhadap
hasil yang akan diperoleh pada akhir kegiatan. Sejauh pelaksanaan kajian ini,
pelaksana telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik baik masalah
pengadaan bahan dan peralatan, pelaporan dan lain-lain.
Untuk mengukur keberhasilan
pelaksanaan kegiatan ini, digunakanlah rubrik penilaian yang sudah disiapkan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan telah diperoleh penilaian sebagai
berikut.
Tabel 4.1 Hasil Penelitian
No
|
Deskripsi
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
1
|
kepedulian
lingkungan dan mengelolah sampah
a. Masyarakat sudah mengetahui
tentang kepedulian lingkungan dan mengelolah sampah
b. Masyarakat kurang
mengetahui tentang kepedulian lingkungan dan mengelolah sampah
c. Masyarakat tidak mengetahui
tentang kepedulian lingkungan dan mengelolah sampah
|
3
2
1
|
20
|
40
|
2
|
Kegiatan mengelola sampah secara mandiri
a. Masyarakat sudah dapat
melakukan Kegiatan mengelola sampah secara mandiri
b. Masyarakat masih kurang
dalam melakukan Kegiatan mengelola sampah secara
mandiri
c. Masyarakat tidak dapat
melakukan Kegiatan mengelola sampah secara mandiri
|
3
2
1
|
20
|
60
|
|
Total
|
12
|
40
|
100
|
Berdasarkan tabel diatas
didapatkan bahwa kepedulian lingkungan dan mengelolah sampah masih kurang mengetahui dengan nilai
40, kemudian kegiatan Kegiatan mengelola sampah
secara mandiri dengan nilai 60 dan total nilai seluruh kegiatan tersebut
adalah 100.
Wawasan masyarakat
tentang kepedulian lingkungan dan mengelolah sampah masih kurang dikarenakan
pengetahuan atau wawasan diri mereka pada dasarnya masih kurang dan ada juga masyarakat
belum sama sekali mengetahuinya. Sedangkan kegiatan
mengelola sampah secara mandiri sudah baik dikarenakan pada masyarakat
sadar dengan lingkungan dan bisa cara mengelola sampah dengan baik dengan
adanya sosialisasi.
B.
Pembahasan
Hasil kajian dalam penelitian
ini didapatkan bahwa masyarakat sudah mengetahui wawasan peduli lingkungan dan
cara mengelola sampah. Selain itu masyarakat bisa melestarikan lingkungan dan
menjaga kebersihan lingkunag. Awalnya masyarakat wawasan tentang peduli
lingkungan dan cara mengelola sampah masih kurang bahkan ada masyarakat yang
tidak mengetahui sama sekali.
Sebagai wujud kepedulian kita
terhadap kelestarian lingkungan, kita dapat memulaimengawali langkah kepedulian
kita dengan hal yang sederhana. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mulai
memisahkan sampah rumah tangga yang merupakan sampah organik dan sampah
non-organik. Manajemen yang baik untuk pengelolaan sampah tersebut, jika
dilakukan oleh masyarakat mulai dari tingkat rumah tangga, akan sangat besar
sumbangannya bagi kelestarian lingkungan.Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam mengelola tempat sampah rumah tangga :
1. Memisahkan sampah kering /
non organik dengan sampah basah / organik dalam
wadah plastik.
2. Tempat sampah harus
terlindung dari sinar matahari secara langsung, hujan, dan angin.
3. Menjaga tempat sampah agar
tidak menjadi menjadi sarang binatang seperti kecoa,
lalat, belatung, semut tikus dan lain-lain
4. Jika membuang sampah
sebaiknya dalam kemasan plastik yang tertutup rapat agar
tidak mudah berserakan dan mengeluarkan bau
yang tidak sedap. Selain itu juga
memudahkan tukang sampah dalam mengambil
sampah.
5. Tempat
sampah harus tertutup dan aman dari segala gangguan.
6. Jangan
membakar sampah di lingkungan padat penduduk karena dapat mengganggu
kenyamanan
dan kesehatan orang lain
Sampah rumah tangga yang
tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan dampak
negatif bagi kehidupan manusia dan
lingkungannya, karena bisa menimbulkan berbagai
penyakit dan polusi. Sedangkan sampah rumah
tangga yang dikelola dengan baik dapat
memberikan manfaat dan hasil yang menguntungkan
bagi kehidupan manusia dan
keseimbangan lingkungan. Sehingga ancaman
bencana seperti lingkungan yang tidak
sehat, polusi, penyebaran kuman penyakit,
maupun banjir dapat dihindarkan
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu:
1. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengelola sampah secara mandiri:
a. Memisahkan sampah kering /
non organik dengan sampah basah / organik dalam
wadah plastik.
b. Tempat sampah harus
terlindung dari sinar matahari secara langsung, hujan, dan angin.
c. Menjaga tempat sampah agar
tidak menjadi menjadi sarang binatang seperti kecoa,
lalat, belatung, semut tikus dan lain-lain
d. Jika membuang sampah
sebaiknya dalam kemasan plastik yang tertutup rapat agar
tidak mudah berserakan dan mengeluarkan bau
yang tidak sedap. Selain itu juga
memudahkan tukang sampah dalam mengambil
sampah.
e. Tempat
sampah harus tertutup dan aman dari segala gangguan.
f. Jangan
membakar sampah di lingkungan padat penduduk karena dapat mengganggu
kenyamanan
dan kesehatan orang lain
2. Berbagai
Upaya Meningkatkan Kepedulian terhadap Kelestarian Lingkungan meliputi
:
a. Pemberian wawasan tentang kebersihan dan sosialisasi dengan pentingnya menjaga
kebersihan dengan cara mengelola sampah
b. Kegiatan mengelola sampah secara mandiri
B.
Rekomendasi
Rekomendasi
yang dapat diberikan antara lain:
1.
Untuk memberikan wawasan peduli sampah
dilingkungan sekitar dan mengelola sampah sebaiknya pemerintah atau instansi
lain ikut untuk membantu dalam kegiatan ini agar pemberian wawasan lebih meluas
terjaring semua lapisan masyarakat.
2.
Agar lingkungan di Kabupaten Sidoarjo tetap
bersih maka masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan disekitar dan
tidak membuang sampah disembarangan.
DAFTAR
RUJUKAN
Apriadji, Wied Harry. 1991. Memproses
Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kamus Terbaru Bahasa Indonesia.
Dilengkapi dengan Ejaan yang Disempurnakan
( EYD). 2008. Surabaya: Reality
Publisher.
Manik, Karden Eddy Sontang. 2004.
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan
Modul Pelatihan Pengelolaan
Sampah Berbasis Masyarakat, Substansi: ESP DKI Jakarta
– Environmental Services Delivery
Desain: Program Communication bekerjasama
dengan USAID dalam
diakses tanggal 28
Juni 2017
Modul Pelatihan: Kesehatan
Lingkungan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. 2005.
Wahana
Visi Indonesia dan FKM Universitas Airlangga.
http://www.mitrariset.com/2010/08/koleksi-132.html.
Diakses
tanggal 1 Juli 2017
Nugroho, Karyadi, dkk. 2007. Laporan
Penelitian: Manajemen Pemilahan Sampah di
Stasiun Tugu Yogyakarta Tahun 2007, dalam
http://uripsantoso.wordpress.com/2008/12/22/pentingnya-pemilahan-sampah/,
diakses
tanggal 2 Juli 2017
Outerbridge. 1991. Limbah
Padat di Indonesia: Masalah atau Sumber Daya? Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Radar Jogja, Senin, 22 februari
2010. Memperingati Hari Sampah.
Siswanto, H.B. 2009. Pengantar
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Post a Comment for "Penelitian Lingkungan Hidup Upaya Meningkatkan Kepedulian terhadap Kelestarian Lingkungan disekitar melalui Pemilahan Sampah Mandiri"